Kopi Empat Lawang Di Posisi ke 7 Terlezat se-Indonesia, Begini Penjelasannya.

oleh -265 Dilihat
oleh

Kopi Empat Lawang Di Posisi ke 7 Terlezat  se-Indonesia, Begini Penjelasannya.
Kopi Empat Lawang Di Posisi ke 7 Terlezat se-Indonesia, Begini Penjelasannya.

JURNAL86.COM, Empat lawang Sumsel,– Berbicara masalah kwalitas kopi pada saat ini memang diakui agak menurun, bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Produksi kopi di wilayah Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan cenderung menurun”, hal ini desebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya pengalihan lahan dari kopi ke sawit.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Hendra Lezi melalui Kabid Perkebunan Robinson, Rabu (2/8/2023)

Ia membenarkan, saat ini harga kopi sedang mengalami kenaikan, berkisar Rp38.000 / Kg.
Produk kopi kita ini terbagi, ada klaster, bukit dan bawah (yang bawah dekat permukiman penduduk) yang dekat ini lah mereka ingin cepat dapat duit, mereka ketika melihat buah kopi ada yang merah mereka ambil sampelnya di ujung, digigit kalau sudah keras langsung dipanen,” ucapnya.

Penjemuran atau pengeringanpun, dilakukan didekat pemukiman. Ini jadi kendala dalam menjaga kualitas kopi. Jemur di jalan dan tak ada tempat khusus pengelolahan pasca panen ini tidak terkontrol.

Berbeda dengan kopi bukit, kata Robinson, kalau di bukit itu bagus.
Petani memang memanen buah kopi yang sudah masak dan proses Pengeringan atau penjemurannya di atas terpal, dijemur minimal 7 hari. Setelah dijemur kopi itu disimpan di tempat khusus, mereka jual nunggu harga naik.

“Sifat kopi ini semakin lama, semakin bagus karena kadar airnya sudah hilang,” jelasnya.

“Hampir 40 persen produksi kopi kita turun, karena banyak beralih ke sawit ini terjadi di setiap kecamatan. Maka kami dari pemerintah tetap melakukan pembinaan kepada petani kopi,” ucapnya.

Padahal, ia mengungkapkan, Robusta Empat Lawang ini cita rasa secara nasional sudah diakui.
“Kopi Robusta Empat Lawang itu menduduki nomor 7 kopi terlezat di Indonesia,” katanya.

“Kopi kita ini kopi alami tidak ada unsur kimia karena kita tidak ada pemupukan, cuma masyarakat kita ini untuk penyiangan mereka ini pakai racun rumput. Nah ini yang membuat mutu kualitas kopi kita menurun,” tutupnya.(ris)

Jurnalis : MatS3.JR ( Tim AWDI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.