Bandung, Jurnal86.com- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati melaksanakan wisuda bagi lulusan S1, S2 hingga program doktor yang Ke -96 tahun 2024
Gelar Wisudawan di laksanakan pada sabtu, (24/2/2024). Di gedung Anwar Musyadad.
Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., melantik 1.000 wisudawan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-96 Lulusan Program Sarjana, Magister dan Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung total berjumlah 1000 Wisudawan.
Ke-1000 Wisudawan tersebut terdiri dari Fakultas Ushuludin 84 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 246 orang, Fakultas Syari’ah dan Hukum 104 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 136 orang, Fakultas Adab dan Humaniora 54 orang, Fakultas Psikologi 29 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 132 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 67 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 57 orang, Program Magister 82 orang dan Program Doktor 9 orang.
Dalam gelaran wisuda kali ini ada hal yang menarik perhatian wartawan dimana banyak pengunjung acara yang notabene adalah keluarga dan pengantar para wisudawan mengeluhkan harga tiket parkir kendaraan roda 4 senilai 25 ribu sekali parkir, seperti penuturan ujang (35) tahun asal Subang, dirinya datang ke acara wisuda UIN SGD untuk menghadiri wisuda adiknya, namun sempat kaget saat baru parkir langsung diminta uang parkir senilai 25 ribu rupiah, mahal banget, kalau 10 ribu atau 15 ribu masih maklum namanya acara seperti ini, tapi kalau nilai segitu yang mahal,” ungkapnya.
Ketua DPD Gerakan Advokat dan Aktivis Jawa Barat Edi Sutiyo saat di konfirmasi, mengatakan bahwa tarif parkir senilai 25 ribu tersebut jelas memberatkan pengunjung, ini harus jadi atensi kita semua khususnya yang punya hajat adalah Kampus UIN SGD sebaiknya melakukan kordinasi dengan aparatur wilayah, yang memiliki kewenangan terlebih ini parkir menggunakan badan jalan yang merupakan fasilitas umum, tentu harus ada pihak yang menjamin hal tersebut, selain itu restribusi tersebut dapat di pertanggungjawabkan dan jelas kemana di setorkan,” tegasnya
Sementara itu pihak UIN SGD Bandung Lewat Kasubang Umum Cahyanto menyampaikan klarifikasi bahwa,” persoalan karcis mahal tersebut bukan menjadi tanggung jawab kami karena berada di luar kampus, memang masalah ini sudah sering sampai ke kami, ini kewenangan ada di pihak lain,” tegasnya. (Red)