
Jurnal86.com karawang propinsi Jabar
Diduga tumpukan sampah dilingkungan sekolah smpn 3 klari Kabupaten karawang menyimpan bahan berbahaya beracun dimana tumpukan sampah jenis organik dan anorganik bercampur baur hingga menggunung hal ini sangat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar siswa siswi (26/102024)
Hal sampah bukan hal sepele ini sudah menjadi persoalan Dunia karena pencemaran lingkungan merupakan tindakan perbuatan melawan hukum ujar Andri pecinta lingkungan saat di mintai pendapatnya.
Sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang serius karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, dapat mencemari lingkungan, serta berdampak negatif pada manusia.
SMPN klari Tiga Di duga Menimbun Sampah Tercampur Dengan Bahan Berbahaya Beracun
Sampah ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya yakni pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kerusakan pada ekosistem.
Dampak lingkungan dari penumpukan sampah anorganik tidak hanya bersifat fisik tetapi juga dapat mempengaruhi psikologis pemandangan yang dapat menyebabkan stres, depresi, dan perasaan tidak nyaman .
Ada beberapa kandungan berbahaya seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat, yang banyak ditemukan dalam produk plastik, dikenal sebagai endocrine disruptors. Zat-zat ini dapat mengganggu sistem hormonal tubuh, menyebabkan masalah reproduksi, gangguan perkembangan pada anak, dan peningkatan risiko kanker. BPA dan ftalat sering kali terlepas dari produk plastik yang terpapar panas atau mengalami degradasi, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air, atau udara yang tercemar.
Kerusakan Organ dan Kanker paparan jangka panjang terhadap bahan kimia beracun dari limbah elektronik, seperti timbal, merkuri, dan kadmium, dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, dan otak terangnya…”
Dari pantauan beberapa teman media sampah ini terlihat dibiarkan menggunung oleh pihak sekolah ,apa ga ada kepedulian dengan kesehatan siswa siswi?,apa tidak ada proses pembimbingan dan pembinaan pihak sekolah terhadap siswa siswi ?,hal paling pentingnya kebersihan lingkungan ,apa kepala sekolah tidak punya uang buat biaya pengangkutan sampah ?,apa benar pendidik dan pengajar emang kerjanya nongkrong disekolah?, absen lalu pulang …..??? Ngopi -ngopi lalu balik kanan????””
Terbuktikan saat bertemu Bayu sedang asik ngobrol ngobrol bersama teman teman di sebuah ruangan sedang santai ngopi dan menghisap rokok.
Pantas saja moral dan displin anak siswa siswa siswi mencontoh karakter buruk seorang pendidik bahkan seringnya terjadi tawuran antar siswa bisa disebabkan kurangnya control pembinaan karakter padahal seorang pendidik adalah memanusiakan manusia “”
Dinas penanganan sampah dan lembaga pencinta lingkungan hidup dan khususnya kepada kedinasan LHK segera mensikapi hal ini ,bila perlu tindak sesuai regulasi perundangan yang berlaku hal penimbunan sampah dilingkungan sekolah ujar jekrem warga setempat.
Agoestth hs swi