Pacet, Jurnal86.Com – kab.bandung.- Jembatan alternatif dari bambu yang populer disebut sasak awi roboh. Sasak Awi tersebut berlokasi di rt 01 rw 01 desa Cikawao kecamatan Pacet merupakan jalan penghubung dari dan ke desa Wangisagara ke empat desa yaitu desa cikawao kecamatan pacet, desa nagrak kecamatan Pacet, desa Pangguh kecamatan Ibun dan desa Neglasari kecamatan Ibun.
Robohnya sasak awi membuat resah masyarakat pengguna terutama para pekerja buruh pabrik yang harus muter melalui jalan selawi desa nagrak lebih jauh beberapa kilo dibanding lewat sasak awi.
Ini juga berimbas kepada sepinya pengunjung pasar Wangisagara termasuk susahnya penumpang bagi para ojek.
Sebelum jembatan di bongkar ketua PP majalaya, Agus dan rekan rekannya melakukan demo untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, kebetulan ketemu dengan pelaksana , kades cikawao dan kades wangisagara. Dari Pemuda Pancasila meminta untuk penguatan jembatan alternatif supaya masyarakat tidak terlalu dirugikan .
Waktu itu sepakat ada penguatan jembatan yang layak untuk penyebrangan. Tapi sampai jam 1 subuh tadi jembatan putus belum ada realisasinya padahal baru saja dibicarakan mau diperbaiki oleh bupati. Harapan tinggi tersebut disambut oleh masyarakat sekitar walaupun baru pembicaraan.
Menurut Camat Pacet, Asep Susanto S.STP. M.M yang dihubungi melalui telepon seluler, Rabu tanggal 11 September 2024 menjelaskan bahwa jembatan penghubung tersebut tidak putus tapi sementara sedikit keliling. ” Lagi dikoordinasikan dengan desa mudah mudahan ada alternatif untuk penggunaan warga, Untuk sekarang warga sedikit keliling agak jauh. Jembatan ini juga dibangun supaya lebih luas atas permintaan warga .Proyek jembatan tersebut dibangun oleh PU Kabupaten. Mudah mudahan masyarakat paham dengan kondisi sekarang, ini juga dibangun untuk kenyamanan masyarakat,” Jelas Camat Pacet panjang lebar pada Jurnal86.
Hal yang sama diungkap kepala desa Cikawao, Aan Hadiana Spd yang dihubungi Jurnal86 ,sama melalui tekepon seluler . Kades Cikawao menerangkan bahwa jembatan yang roboh tersebut merupakan jembatan darurat atas permintaan warga pengguna tapi dengan datangnya musim penghujan ada kemungkinan tidak dibuat lagi karena bahaya, sasak awi tersebut bisa terseret banjir. Banyak alur alternatif yang dapat dipakai masyarakat seperti Andir, Lampegan, Sayang , Nagrak dan lain lain. Jadi masyarakat diharapkan.dapat memahami sedikit lebih jauh tapi sampai tujuan dengan selamat.
(Yus & gun)