Jakarta,Jurnal86.Com –Presiden Joko Widodo akhirnya menggratiskan vaksin Covid-19. Penegasan ini menjadi jawaban atas desakan sejumlah kalangan, baik dari pelaku usaha, buruh, dan ahli wabah, yang menginginkan vaksinasi untuk semua kalangan agar upaya melawan penyebaran virus korona efektif.
“Saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis. Tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata Jokowi, dalam keterangan pers di Istana Merdeka DKI Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Presiden Jokowi mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah menerima pelbagai masukan dari masyarakat serta melakukan kalkulasi terhadap keuangan negara.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi virus korona terhadap 107 juta penduduk berusia 18-59 tahun. Namun, dari jumlah tersebut hanya 32 juta orang yang didaftarkan sebagai penerima vaksin gratis. Sisanya, 75 juta diharapkan melakukan vaksinasi mandiri atau berbayar.
Presiden Jokowi meminta jajarannya di Kementerian dan Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi virus korona pada tahun anggaran 2021. Presiden juga menginstruksikan secara khusus kepada Menteri Keuangan merealokasi anggaran terkait ketersediaan vaksin Covid-19 agar seluruh masyarakat bisa mendapatkannya.
“Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” katanya.
Namun, Presiden Jokowi meminta agar masyarakat terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, yaitu: memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Menurutnya, upaya ini guna memutus penyebaran virus korona.
Usai Presiden Jokowi mengumumkan vaksin Covid-19 akan diberikan gratis ke seluruh warga Indonesia,
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah agar dapat memberikan vaksin Covid-19 secara gratis ke seluruh masyarakat. Hal ini diperlukan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.
(Red)