JURNAL86.COM, EMPAT LAWANG SUMSEL,– Sejak habis lebaran Iedul Fitri 1445 H./2024 M, Puluhan kerbau di Kec. Pendopo Kabupaten Empat Lawang dikabarkan mati. Penyebabnya diduga karena terjangkit penyakit ngorok atau virus Septicaemia Epizootice (SE).
Hal serupa juga terjadi di daerah lain dimana banyak kerbau yang mati mendadak, seperti di OKI, Ogan Ilir. Kamis (18/04/2024)
Informasi yang dihimpun awak media, kerbau yang banyak mati berada di Desa Tanjung Raman dan Desa Nanjungan, Kecamatan Pendopo Kab. Empat lawang.
Seorang warga “Samin, warga Desa Tanjung Raman menceritakan di desanya sedang gempar karena banyak hewan ternak kerbau mati mendadak, katanya.
Hal ini jika tidak segera diatasi bisa mewabah ke ternak kerbau lainnnya.
“Yang aku tau sekarang ni terjadi di desa Tanjung Raman samo desa Nanjungan. Punyo kawan di dusun ni ado yang 14 ikok, ado yang la 12 ikok mati,” ucapnya.
Dirinya belum tahu persis penyebab matinya hewan ternak tersebut dan sudah dilaporkan atau belum ke pemerintah daerah, sambungnya.
Dan saat ini pemilik ternak masih menjaga kerbau-kerbaunya.
Sementara Caguk, pemilik hewan ternak kerbau saat dikonfirmasi awak media mengatakan, hewan ternaknya sampai saat ini masih ada yang mati.
Total sudah 18 ekor yang mati. Ternyata bukan hewan ternak miliknya saja yang mati mendadak, yang kerabatnya juga banyak yang mati.
“Sudah 18 ekor yang mati. Kalau yang sanak aku sudah 32 ekor kebau yang mati. Jadi total sudah 50 ekor,” kata Caguk.
Dijelaskan Caguk, kerbau yang mati kebanyakan berada dikubangan air. Awal mulannya kerbau lemas, jika dipecut tidak ada respon hanya diam saja. Ini ciri-ciri gejala pertama.
Sedangkan ciri-ciri gejala yang kedua, kerbau ngorok kuat dan sering menghempaskan badanya ke batu, kayu atau pohon.
“Ditumburinyo galo, jadi mudah ngamuk kerbaunyo,” jelasnya.
Isi otak kerbau yang sudah disembelih berwarna hitam seperti kecap. Sedangkan jika kerbau sehat, otaknya berwarna putih. Usus diperutnya juga seperti kecap.
Kejadian ini sudah dilaporkan dan sudah ada petugas yang datang.
Namun petugas hanya menyarankan kerbau yang sakit dipisahkan dengan yang sehat. Namun peternak mengalami kendala, karena kerbau sering ngamuk dan anak kerbau tidak mau pisah dengan induknya.
Sementara untuk vaksin ataupun obat-obat lainnya belum ada. (Team AWDI/MatS3)