BREBES RENGASBANDUNG-JURNAL86.COM. Kirab Budaya kuda lumping kita lestarikan, Pamor Wicaksono.SH mengtakan, kini sudah masuk detik-detik tikungan akhir dan kita sekaligus menyapa masyarakat dan memberi warta serta kabar pada hari ini Kamis (1/02/2024)
H.Pamor Wicaksono.SH mengungkapkan, bahwa desa Rengasbandung pada tahun 2024 akan mendapatakan Aspirasi 1,3 Milyart, dan itu tugas saya sebagai Anggota Dewan serap aspirasi di tahun kemarin baru teralisir tahun ini ” Kata Caleg Nomor urut-8 Partai Golkar dapil 1.
Pamor Wicaksono Anggota DPRD kabupaten Brebes dari Partai Golkar menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan budaya lokal harus di uri-uri dan tetap di pelihara kata Caleg Golkar Dapil 1 nomor urut-8 Pamor Wicaksono, seni budaya jangan sampai kehilangan alat-alat budaya nanti larinya ke sejarah,” Ucap Pamor Wicaksono.
Kirab Budaya!! Kuda Lumping Kita Lestarikan Nanti Larinya Ke Sejarah
” Pamor Wicaksono menghadiri acara kirab seni budaya, di desa Rengasbandung dan sekaligus menyapa masyarakat tinggal 13 hari lagi masyakat brangkat mencoblos di TPS masing-masing.
Acara kirab seni Budaya ini diinisiasi oleh barisan relawan Pamor Wicaksono (PW) 08 desa Rengasbandung, kirab seni budaya dilaksanakan mengelilingi desa dimulai dari balai desa setempat,
iring-iringan kirab budaya dimeriahkan juga dengan marching band yang dimainkan oleh ibu-ibu srikandi PW 08.
Politisi muda Partai Golkar ini, Mengakui dirinya di undang oleh barisan relawan PW 08 hal ini, sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan seni budaya lokal.
Kirab Budaya!! Kuda Lumping Kita Lestarikan Nanti Larinya Ke Sejarah
“Saya diundang oleh barisan relawan PW 08 desa Rengasbandung, ini adalah acara kirab seni budaya menampilkan kesenian kuda lumping seni kearifan lokal yang harus kita lestarikan,” ucap Pamor
“Karena acara ini di selenggarakan mendekati pelaksanaan waktu pemilu yang tinggal 13 hari lagi, maka saya menyampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu tanggal 14 februari nanti,” jelasnya
Lebih lanjut, Pamor mengatakan tujuan digelarnya kirab budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan dan menghargai warisan budaya yang unik ini.
“Pentingnya menjaga dan melestarikan kesenian lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kita.
Di Acara puncak kirap budaya, pamor tidak butuh pemimpin yang cuma meninggalkan warisan jalan-jalan pada BODOL. Ini produk bupati yang lama karena bupati lurunya bati tok, Jalan rusak seperti ini jangan di tiru pemimpin seperti ini, ” Jelasnya
Are pemimpin ke depan, Bupati kedepan, Bupati sing uripe apa anane, yang omongane A ya A, B ya B, biarpun omongane kaya Pamor seperti ini, kalau omongane tidak keras atas bukan Pamor, ” Kata Pamor nyata apa Hoak. Pamor Wicaksono Datang tidak akan ngapusi, Pamor tidak mau di apusi, Pamor Wicaksono nyapa ke masyarakat sudah paham nomor saya? di jawab bersama ribuan masyarakat yang hadir kirap budaya Paham,” Pungkaanya
Reporter : Agus (Jr86.com)