Jurnal86.comBrebes –Pernak pernik Lomba menghias ruang kelas di SD N-1 Brebes, pada hari Jum.at (17/2/2023)
Sejak diumumkan oleh ketua paguyuban Juwita, Ibu Rudi Ernawati, awal lalu semua wali kelas murid mendaftarkan diri untuk menghias ruang kelas masing-masing temanya dan bahan kertas dan stiker beraneka gambar yang lucu-lucu ke ruang kelas anak-anakku belajar.
Kepala sekolah SD N-1 Brebes, Sanuri S.Pd menjelaskan, lomba menghias ruang kelas dikerjakan bersama wali murid anak, dan paguyuban ibu-ibu wali murid. Sepekan sebelum wali murid dan paguyuban ibu-ibu rempong, menyuguhkan keindahan ruang kelas anak-anaku belajar di sekolah dasar (SD) yang terbaik sesuai tema.
”Lomba ini mengakrabkan sekolah, Bapak guru/Ibu Guru, dan orangtua murid untuk memotivasi belajar anak-anaku. wali murid kerja bareng mendesain kelas supaya siswa nyaman dan ejoy belajar,” kata Nok Ayu!
Lomba menghias kelas ini menitikberatkan pada Media online Wartademokrasi.co.id supaya siswa gemar membaca di tempat itu sehingga meningkatkan literasi. ” Pojok Baca harus ada karena saat ini sekolah tersedia akreditasi perpustakaan, lomba menghias ruangan kelas mulai dari kelas IA sampai dengan VIA, rencana ada di nilai pada hari selasa tanggal 20 Februari 2023, Oleh kepala sekolah, dan Oleh Ketua Paguyuban Juwita SD N-I Brebes.” jelasnya.
Aspek yang dinilai kesesuaian dengan tema kerapian dan keunikan, maupun penataan, petnak pernik yang pas dan tepat penempatanya kesesuaian, lomba menghias ruang kelas ini masing- masing ruang kelas dengan penggunaan anggaran melalui iuran masing-masing wali murid yang telah ditentukan boleh ambil dari kas kelas maupun melalui iuran sukarela atau kemampuanya maksimalnya, kelengkapan unsur pajangan, kebersihan dan keindahan ruang kelas.
Ibu guru kelas 1a, Siti Uswatun,S.Pd kagum dengan ibu-ibu rempong yang kreativitas menghias ruang kelasku untuk mengajar”Amazing. Keren-keren!!. Ibu-ibu rempong dan paguyuban ibu- ibu sangat kreatif dan inovatif. Bahan dan pernak pernik hiasan sangat sesuai dengan temanya,” katanya.
Kepala sekolah SD N 1 Brebes Sanuri,S.Pd mengapresiasi kerja keras oleh paguyuban ibu- ibu wali murid anak dengan menghias ruang kelas anak-anaknya mampu menghasilkan karya bisa di lihat maupun di baca yang luar biasa. Semua bagus.
Sanuri sangat bangga selaku kepada sekolah SD N-I Brebes menyelenggarakan lomba menghias kelas yang di bentuk oleh Paguyuban Juwita, yang di ketuai oleh ibu Rudi Ernawati, lomba menghias ruang kelas yang dikerjakan oleh wali murid anak bersama ibu-ibu rempong, ”Hiasan pojok baca sangat menarik. Ini bisa menjadi alat promosi sekolah. Wali murid anak bisa bercerita kepada saudara, tetangga, dan teman tentang sekolah anak-anak kita,” ujarnya.
“Well, Thats is”
semua orang tua wali murid punya mindset demikian. Masa depan apa yang akan ada pada diri anak? Orang tua hanya berharap dengan menghias ruang kelas anak ke sekolah maka anak-anak suatu saat akan menjadi, orang berdasi, atau, orang berduit banyak, tanpa memoles jiwa nvalue dari anak. Masa depan apa yang kita harapkan jika kita hanya memoles ruanga kelas anaku dari sesuatu berdasarkan harga dan nilai diatas kertas saja.
Maka, menurutku Nok Ayu! maupun temen- temen berkerja keras mulai pagi sampai sore benar-bener lelah, tapi Kita itu sebagai orang tua tentu mengusahakan yang terbaik buat anak. termasuk soal ruang kelas sekolah adalah masa depan anak-anaku semakin semangat melihat ruangan yang di hias oleh ibu-ibuku,” semangatku.
The point is.. Mau apapun sekolahnya.. Tetaplah menjadi orang tua yang ‘berusaha maksimal’ dan hadir untuk anak.
Aku percaya sih, sukses itu dari banyak faktor. Bukan hanya dari sekolah tapi banyak dari hal lainnya. Tapi ‘biasanya’ yang menyumbang peranan terbesar adalah ‘kegigihan orang tua’, doa, dan tentu saja keinginan dan usaha anak. Trigger dari lingkungan pun bahkan peranannya cukup besar. Maka, jika orang tua ingin mencari lingkungan dan pendidikan terbaik untuk anaknya.. Termasuk memasukkan ke ‘sekolah mahal’,, Well, Apa yang salah?
“Seorang ibu Nok Ayu! yang dapat menggantikan semua yang lain tetapi yang tempatnya tidak dapat diambil orang lain.”
“Oh Anaku, engkaulah yang kucinta selama hidupku. Maafkan ibu-ibumu bila ada salah tanpa balas jasa,
“Seperti Nok Ayu! udara kasih yang engkau berikan. Tak mampu ku membalas.”
“Nok Ayu! Hanya memberikan , tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia.”
“Saya mencintai anak-anaku seperti pohon-pohon menyukai air dan sinar matahari. Anak-anaku membantu saya tumbuh, berkembang, dan mencapai tingkat yang tinggi.”
“Hati seorang ibu-ibu adalah ruang kelas tempat anaknya belajar.”
“Pernah kudengar orang kampung bilang: sebesar-besarnya ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.”
“Para ibu-ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.”
“Bunda adalah yang terhebat di dunia sebab ia melahirkan kehidupan dan memberi nyawa pada kata cinta.”
“Laut seperti ibu. dalam dan menunggu.”Pungkasnya
Reporter : Agus/Kaperwil Jateng