Brebes Kedungt Tukang-Jurnal86.com-H.Pamor Wicaksono.S.H hadiri slup-slupan, tradisi Syukuran menempati rumah Baru, Lukman Nul Hakim Dan Atsilia Zhuna Rahma Wati, Pada hari Selasa Pon (6/02/2023) Rajab 1445
Prosesi pada tradisi Slup-Slupan punya makna filosofis yaitu agar rumah menjadi nyaman dan tenteram. Sapu lidi dan kegiatan menyapu dimaknai agar rumah bersih dari berbagai kotoran, baik kotoran fisik maupun non fisik. Sedangkan lampu minyak dimaknai agar pemilik rumah senantiasa diberi pencerahan dalam hidupnya,
“Atsilia Zhuna Rahma Wati melakukan, sebagai wujud rasa syukur ketika memperoleh karunia atau berbagai macam rezeki, salah satunya ketika memiliki rumah baru sendiri, syukuran ketika hendak menempati rumah yang akan dijadikan tempat bernaung untuk tinggal.
H. Pamor Wicaksono.S.H Hadiri Slup-Slupan, Tradisi Syukuran Menempati Rumah Baru, Lukman Nul Hakim Dan Atsilia Zhuna Rahma Wati
Namun Atsilia dan Lukman, lebih spesifik mengenal adat dan budaya, sebenarnya tiap daerah di tanah air memiliki caranya masing-masing untuk merefleksikan rasa syukur yang dimaksud
Acara momentum pindah rumah baru, di hadiri Aggota DPRD Fraksi Golkar, Pamor Wicaksono,S.H juga selaku Caleg Golkar No-8 dapil satu, serta bebarengan dengan orasi kemenangan Caleg Golkar No-8 sebagai saat yang sakral, sebagai penanda awal sekaligus pengharapan agar diberikan keselamatan dalam menghuni rumah bagi pemiliknya,” Jelasnya
Hadir, H.Saqekuloh sebagai MC, dan do,a yang di bawakan Agung Masduki ( Selaku Lebay) syukuran dan prosesi selamatan ini dimulai dengan mengundang keluarga besar dan tetangga sekitar.
H. Pamor Wicaksono.S.H Hadiri Slup-Slupan, Tradisi Syukuran Menempati Rumah Baru, Lukman Nul Hakim Dan Atsilia Zhuna Rahma Wati
H.Pamor Wicaksono S.H. selaku tamu undangan hadir, ubo rampe atau sesajian berupa nasi gurih beserta lauk pelengkap diletakkan di tengah undangan dan kemudian didoakan bersama-sama. Setelahnya ubo rampe tersebut dibagi untuk dimakan bersama-sama dengan seluruh kerabat yang hadir,” Pamor Wicaksono juga menyantap tumpeng sebagai tanda syukur atas ta syukuran rumah barunya mas Lukman dan Atsilia.
Tampak hadir selaku orang bapak Nasi, i dan Ibu Siti Zulaikah, mengadiri slup-slupan (Boyongan) Rumah baru Putri ke 2 tercinta, Atsilia Zhuna Rahmawati ,syukuran dalam prosesnya, memiliki rumah baru,tak lupa syarat memegang sapu lidi untuk menyapu, dan pakai caping serta satu orang lagi memegang lampu minyak beserta tempat air, tak lupa Kasur tempat tidur.
Acara tradisi memasuki rumah baru? Tujuan penelitia peneliti inginmendeskripsikan beberapa orang bersuku Jawa di desa kedung tukang masih melakukan acara tradisi memasuki rumah baru. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber adalah teks informasi tentang perilaku acara tradisi memasuki rumah baru di desa Kedung tukang Kecamatan Jatibarang.
Acara tradisi memasuki rumah, tradisi memasuki rumah baru berdoa yang sesuai ajaran Islam yaitu doa keselamat, minta rezeki, bahagia, nyaman, aman, dan tenteram, empati bagi orang lain kelak di hari nanti .Biasanya masyarakat suku Jawa dari rumah lamanya akan berbondong-bondong mengantarkan orang tersebut dalam melakukan pindah rumah barunya. Adat ini pun masih berlangsung sampai sekarang digunakan pada masyarakat suku Jawa. Sebagian masyarakat pada suku Jawa masih ada yang percaya mengenai adat istiadat memasuki rumah baru mengenai bacaan-bacaan dan ada sebagian masyarakat yang hanya ikut-ikutan saja dan tidak tahu pada maksud dari makna tradisi memasuki rumah baru.
Pamor Wicaksono, S.H sebagai bentuk ucapan syukur sebagai bentuk melambangkan bentuk kerucutnya yang segitiga sebagai lambang pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” Pungkasnya
Reporter : Agus (Jr86.Com)