BUPATI BEKASI TIDAK ADA TOLERIR BAGI ASN YANG TERBUKTI MELAKUKAN PENYELEWENGAN

oleh -523 Dilihat
oleh

Bekasi,Jurnal86.Com –Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja, SH tidak akan mentolerir atau melindungi Aparatur Sipil Negara yang terbukti melakukan penyelewangan anggaran. Yang mengakibatkan kerugian negara.

Hal itu diungkapkan Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja, SH usai meninjau pembangunan Sanitasi (MCK) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Raharja 02, Cikarang Utara. Selasa (15/12).

Menurut Bang Eka, panggilan akrab Bupati Bekasi. Pembangunan MCK dan sanitasi lainnya di sekolah-sekolah dilaksanakan dalam bingkai program Kabupaten Bekasi Sehat. Menjelang era new normal pasca pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, untuk mencegah penyebaran covid-19. Diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan. Dan banyak masyarakat meminta untuk kembali belajar di sekolah dengan tatap muka antara murid dengan guru. Tidak dengan webinar seperti saat ini.

“Untuk menunjang belajar dengan tatap muka dan mencegah terjadinya cluster baru penyebaran Covid.19. Maka kita buatkan sanitasi yang baik.” Ujar Bang Eka.

Ditambahkan oleh Bang Eka, pembangunan MCK yang menjadi viral itu karena yang diambil gambarnya adalah proyek pekerjaan yang belum selesai. Sehingga terlihat pagu anggaran yang begitu “wah”.

“Saya tidak akan tolerir atau melindungi jika ada ASN yang melakukan penyelewengan.” Tegas Bang Eka.

Masih ditempat sama, Kepala Bidang Bangunan Negara pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Beni, mengungkapkan bahwa pagu anggaran sebelum ditambah keuntungan untuk kontraktor sebesar 15% dan Pajak, hanya 147 juta rupiah.

Menurut Beni, pagu anggaran sebesar itu sudah dibawah hps. Karena harga hps bangunan di Kab. Bekasi sebesar 5,8 jt rupiah/meter persegi.

Total luas yang dibangun untuk sanitasi sekolah dalam mewujudkan Kabupaten Bekasi Sehat kurang lebih 35 Meter Persegi. Yang terdiri dari bangunan untuk MCK seluas 14 meter persegi dengan tinggi bangunan 2 meter.

“Ini juga bukan hanya bangunan saja. Ada WC, Urinoir, Wastafel dan tempat cuci tangan.” Ujar Beni.

Ditambahkan oleh Beni, wastafel maupun jamban adalah merk Toto atau setaraf dengan Toto.

Selain itu harus ada Ground Water Septic Tank, Torn (bak penampung air), dua buah mesin pompa dan 5 buah tempat cuci tangan dengan sistem di injak untuk mengeluarkan airnya.

“Tentunya, pipa-pipa yang dipakai untuk menyalurkan air dari sumber air ke Torn dan dari torn ke tempat mck, wastafel dan tempat cuci tangan juga di plester, tidak dibiarkan terbuka.” Ujar Beni.

“Hingga saat ini, belum ada pembayaran untuk kontraktor yang mendapatkan pekerjaan sanitasi sekolah (MCK – Red)” Tambah Beni.

(Rachmat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.