Jurnal86.Com – Yayasan Pesantren Tahfidz Qur’an Yatim dan Dhuafa, Kp. Pasir Nangka RT 02 RW 15 Ds. Batu Layang Kecamatan Cililin Kab. Bandung Barat merupakan salah satu Yayasan yang peduli akan anak yatim dan dhuafa dengan target hafidz qur’an dan mampu mempelajari ilmu alat minimal 10 kitab pertahun.
Diatas tanah Wakaf 30 tumbak dari seorang muwakif yang tidak mau di sebutkan namanya berdiri sebuah bangunan yang cukup memprihatinkan, dengan 20 orang santriwan dan santriwati yang mondok di Pesantren Daaruth Thayyibah mengetuk hati para donatur yang hampir tiap hari berdatangan salahsatunya Relawan PEKA (Perintis Kebaikan) 27 Desember 2020 melakukan baksos di Pesantren Tahfidz Qur’an Yatim dan Dhuafa Daarut Thayyibah Cililin Kab. Bandung Barat.
Adapun yang hadir dari perwakilan pemerintah Desa Batulayang BPD, Bapak Firman Nurhadiansyah Spd i, Pimpinan PONPES Daaruth Thayyibah Ust. Ade Miftahudin beserta santriwan/i, perwakilan Yayasan Daaruth Thayyibah Cililin Ust. Jajang Rohaendi, Koordinator MIMBAR (Mubaligh Muda Bandung Barat ) Ust. Zaenal Abidin, Koordinator Relawan PEKA (Perintis Kebaikan) Erwan Setiawan di Pondok Pesantren Daaruth Thayyibah Tahfidz Qur’an Yatim dan Dhuafa, Kp. Pasir Nangka RT 02 RW 15 Ds. Batu Layang Kecamatan Cililin Kab. Bandung
Firman BPD menuturkan, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah mengundang saya Selaku bagian dari kepemerintahan Desa Batu Wayang dimana untuk mendukung program kegiatan yang di laksanakan oleh pondok pesantren Daaruth Thayyibah yang mana di pondok pesantren ini tidak di pungut biaya sedikitpun atau gratis, yang mana mudah mudahan semoga kedepanya pondok pesantren ini lebih maju, lebih kreatif, lebih inopatif, dan juga menjadi santri santri yang luar biasa .
Utd Ade ketua PONPES berucap, Saya sebagai pemimpin pondok pesantren thoyyibah berterimakasih kepada semua yang telah hadir di dalam acara ini, mudah-mudahan kita doakan menjadi santriwan/i yang luar biasa dunia dan akhirat.
“Selain dari pada kegiatan belajar mengkaji kitab santriwan/i di didik untuk bisa berbisnis, Alhamdulillah Sudah berjalan pangkas rambut dan jualan tahu crispi, mudah mudahan dengan adanya baksos ini Pesantren Darut Thayyibah lebih maju dan lebih berkembang” pungkas Ust Ade.
Sambung perwakilan Yayasan Ust. Jajang,
alhamdulillah secara kestrukturan telah teragenda secara keseluruhan visi kami membina keilmuan secara rutin dengan teori dan aplikasi, mengembangkan karakter dan potensi yang unggul serta mampu bersaing secara global, moto kami beramal dan mulia.
Ust Jajang Koordinator MIMBAR berucap, kita harus mempererat ukhwah dan menjadi da’i- dai’ah muda Se Bandung Barat umumnya untuk Indonesia dan sehingga komitmen dalam ke da’I annya. Membina masyarakat secara umum diantaranya yaitu PPA (Pemuda Pecinta Al-Qur’an) Dan banyak kegiatan-kegiatan yang lainya yang insyaalloh bisa membina masyarakat, mempelajari kebahasaan supaya bisa bersaing dengan Negara – negara lainya dan mempelajari tahsinul qur’an yang dimana untuk memperbagus atau memperindah bacaan Al-Qur’an.
“Relawan Peka (perintis kebaikan) juga di bawah naungan Yayasan Daaruth Thayyibah Cililin di segmen ke Manusiaan. Mengabdi dengan bergerak segenap hati untuk mengabdikan diri di masyarakat dengan kemampuan yang kita miliki seperti ASI (Ahad bersih)” pungkas koordinator PEKA Erwan
Kang Dian